Thursday, November 12, 2009

DESKRIPSI ALHIKMAH

PENGERTIAN ALHIKMAH
1. Pengertian kata Alhikmah
K
ata Alhikmah secara etimologi berarti bijaksana. Didalam dunia para filosuf, banyak yang menjelaskan tentang arti alhikmah. Maka kata alhikmah seakan-akan sudah menjiwa pada hati para filosuf terutama para filosuf muslim yang hidup dimasa keemasaan Islam. Kata Alhikmah merupakan kalimat yang karisnamiknya sangat tinggi. Didalam alqur`an saja banyak ayat yang menyebutkannya. Diantaranya : an_nahl :125, alQhashas :14, shaad: 20, al-Baqarah 269, al-Imran: 79, 164, al-anbiyak 74, 79, maryam 12, al-Israa` 39.dan masih banyak lagi kata-kata alhikmah didalam alqur`an


2. Keberadaan Alhikmah dimasa berdirinya
Berawal dari tradisional dalam rangka mengembangkan dan menyebarluaskan agama Illahi mayoritas para tokoh Islam mendirikan sebuah Pesantren secara independent. Pesantren yang didirikan ini tepatnya bertempat didesa Bedono, Pengkol, Tanon, Sragen. Pesantren ini berdiri kira-kira pada tahun 1982 sebagai mana yang telah dipublikasikan dan ditulis dibeberapa tempat dan alat media yang berada di Pesantren tersebut. Pesantren ni didirikan oleh para tokoh Kyai dikalangan Sragen pada masa tersebut. Diantaranya : Syeh K.H.Qulyubi Kacangan Boyolali, Syeh K.H.Umar Fatah Salatiga dan Syeh K.H wahono. Pesantren ini diberi nama Alhikmah yang artinya Bijaksana. Seperti dikutip diawal sub bab. Pesantren ini telah diasuh , dididik, dan kelola oleh Syeh K.H Wahono. Pesantren ini berawal dari jumlah santri yang sedikit dari kalangan para santri desa setempat dan desa yang simpatisan. Dimasa –masa tersebut tepatnya dimasa Orde Baru K.H. Wahono beserta santri juga telah melakukan secara ekstern diberbagai daerah dalam rangka mensiarkan agama Illahi. Dalam langkah dan gerakan ini, banyak rintangan yang telah menghambatnya. Selain peralatan transportasi yang sederhana, dari kalangan pemerintahan setempat juga telah menghambatnya. Mereka dengan otoritatifnya tidak memperbolehkan para Kyai melakukan gerakan untuk memajukan dan mengembangkan serta mensiarkan agama Illahi yang menjadi patokan dan kaidah agama Islam. Bahkan K.H Wahono pernah dilakukan secara radikal oleh pemerintah setempat untuk menjauh dan meninggalkan tempat dari tempat yang dia lakukan penyebaran. Tetapi semangat perjuangan tidak akan henti-henti didalam jiwa dan hati nurani dan telah menjiwa dihati K.H.Wahono untuk mesiarkan dan menyebarluaskan agama dan syariat dari Illahi walaupun beribu-ribu tangtangan serta rintangan yang telah dihadapinya. Semangat berkobar didalam jiwa bagaikan Sahabat Ali bin Abi Thalib dengan pedangnya ( DzulFikar) yang telah siap untuk melawan para orang kafir pada masa itu. Gerakan dan langkah yang dilakukan oleh K.H wahono beserta santrinya yang ada sedikit demi sedikit telah bertambah luas walaupun banyak orang yang melawannya. Maka tidak terasa ternyata banyak orang yang mengikuti yang mana kemudiannya selalu akan selalu mendengarkan dan melakasanakan apa yang menjadi perintahnya. Daerah ini mayoritas didaerah utara diantaranya daerah Gesi, Tangen, Sukadana, Sumberlawang, Mondokan dan Purwadadi, ( semuanya daerah sebrang utara Bengawan Solo. Kegiatan dan aktivitas belajar mengajar dari waktu ke waktu semakin berkembang dan maju maka tidak lama kemudian pesantren tersebut ditambahkan kelembagaan khusus yang berkonsentrasi pada belajar mengajar. Kelembagaan ini lama kelamaan menjadi wadah untuk pendidikan informal yang mana orang-orang menyebutnya Madrasah Diniyah. Madrasah ini merupakan lembaga kecil yang secara dependent masih dibawah kekuasaan Pesantren. Karena Madrsah ini merupakan salah satu alternative dalam memudahkan system belajar mengajar didalam Pesantren dan supaya dalam pengelolaan dan cara pembelajaran para santri diatur secara sistematis.
3.. Awal berdirinya Madrasah
Setelah menyebarluasnya langkah dan gerakan yang dilakukan oleh K.H Wahono tidak lama kemudian banyak santri yang dididik dan asuhnya telah menjadi orang yang tahu dan mengerti serta memahami tentang ilmu agama. Dengan adanya didirikannya madrsah lama kelamaan mereka yang menjadi anak dididik dari K.H.Wahono telah direkrutnya untuk membantu dan mengembangkan ilmu serta menyambung tali persaudaraan. Maka mereka tidak lama juga dilegimitasikan menjadi Ustadz dalam mengajar diMadrasah tersebut.
Setelah berjalan beberapa tahun, santri diMadrasah semakin bertambah banyak. Baik dari santri yang mondok maupun santri yang lanjau ( belajar dimadrasah saja ).Setiap tahun, santri bertambah banyak, maka untuk mengantisipasi serta menindak lanjuti adanya perkembangan tersebut, maka secara materil dibangunlah bangunan kecil sebagai wadah untuk pembelajaran para santri. Tempat sebagai madrasah tersebut tepatnya disamping kanan ( sebelah utara masjid Bedono ). Selain itu, untuk melangkah sebagai alternative dari banyaknya santri yang telah belajar dimadrasah, maka direkrutlah beberapa alumni dari Pesantren luar daerah Sragen yang mana telah banyak menimba ilmu agamanya diPesantren yang terkenal. Dengan adanya system yang terapkan oleh K.H Wahono ini secara tidak langsung telah memperbanyak umat dan juga telah menjunjung nama-nama mereka yang mana mereka sebelum direkrut oleh nya belum terlalu dikenal sesama orang spesifikasi didalam masalah ilmu dan agama. Mereka dengan langkah dan kinerjanya telah diberi wewenang secara otonomi untuk mengelola dan mengembangkan Madrsah yang telah ada.
4. Nama Madrasah
Untuk melegitimasi serta memudahkan dalam structural dalam belajar mengajar perlu adanya sebuah nama dalam suatu kelembagaan. Madrasah yang ada ini dengan kesepakatan yang diridhai oleh K.H Wahono diberi nama MADDA. Kepanjangan dari Madrasah Diniyah Alhikmah. Arti dari sebuah nama ini menjadi sebuah vusi misi dari adanya pembelajaran yang berada di Pesantren tersebut. Secara etimologi Madda berarti Panjang. Secara terminology dalam kalangan ini yaitu memanjangkan cita-cita dalam rangka mensiarkan dan mengembangkan agama Illahi. Agar orang yang belajar dimadrasah ini mempunyai cita-cita yang panjang dan jauh.
Ternyata dengan semangatnya yang berkobar sedikit banyak telah melahirkan dan mengeluarkan para alumni yang kualitasnya tidak ketinggalan dibandingkan Pesantren lainnya. Mereka yang telah menjadi alumni dari Madrasah sedikit banyak telah mengerti serta memahami tentang ilmu agama.


Urgensi Sebuah ilmu
1. Arti ilmu
S
ecara etimologi ilmu berarti tahu. Didalam ayat alqur`an banyak yang menjelaskan keberadaan tentang ilmu. Diantaranya : al-kahfi : 65, 66, 109, al-baqarah : 255, Al-mukmin : 7, 83, at_tahaa : 110, an_nahl :27, as-Sabaa :6, luqman : 20 dan masih banyak ayat-ayat yang menerangkan tentang ilmu yang tidak kami tulis. Seperti juga sabda Nabi yang arti : “mencari Ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang muslim”. Dalam menginterpretasikan sabda nabi tersebut bukanlah mempunyai unsure spesifikasi pada ilmu tertentu, akan tetapi sagala ilmu yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi umat manusia. Maka kata-kata ilmu bukan hanya ilmu agama saja melainkan ilmu umumpun juga terkandung dalam maksud dari hadits tersebut. Secara metodologi orang barat membagi ilmu dalam dua bagian Yaitu :
a. Bersifat kwantitatif seperti ilmu alam (naturalisme)
b. Bersifat kwalitatif. Seperti ilmu social dan ilmu Humaniora. Ilmu humaniora mencakup dari pada ilmu agama.
Begitu juga dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya “ Carilah ilmu walaupun ke negeri china.” Dalam hadits ini negeri china ataupun sekitarnya yang diinterpretasikan sebagai negeri yang jauh juga telah mempunyai berbagai ilmu terbukti dalam era-era sekarang ini, China merupakan salah satu negeri yang maju. Padahal perlu diketahui perkembangan dan kemajuan suatu Negara tergantung pada ilmu, pengetahuan serta peralatan technologinya.
Selain China, yaitu pada masa kehidupan Abbasiyah terutama pada masa kehidupan Harun ar-Rasyid banyak para ilmuwan muslim dan para filsuf muslim yang telah bergelut dengan ilmu pengetahuan serta filsafatnya dari para filsuf Yunani.dan dimasa ini merupakan masa keemasan Islam sepanjang masa setelah Nabi wafat. Inilah ilmu merupakan esensial dari perkembangan dan kemajuan. Oleh sebab itu, ilmu menjadi pondasi yang kuat dalam membangun suatu kemajuan negeri atau daerah.


2. Urgensinya Ilmu
Ilmu adalah segala-galanya bagi manusia. Dengan ilmu kita dapat membedakan barang yang hak dan barang yang bathil. Seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya “didunia ini tidak akan henti-hentinya orang mencari ilmu dan orang yang mencari harta kekayaan.” Jika diinterpretasikan secara radikal ilmu lebih mulia dari pada harta. Seperti hal pertanyaan yang diberikan kepada sahabat Ali bin Abi Thalib tentang sepuluh keutamaan ilmu dari pada harta . Inilah wacana sedikit tentang penting sebuah ilmu baik ilmu duniawi ( ilmu umum ) maupun ilmu ukhrawi ( ilmu Agama ). Karena setiap ilmu yang dipelajari maka akan ada kemanfaatan tersendiri menurut bentuk dari pada ilmu tersebut. Dan juga didalam Al-qur`an sendiri ayat-ayat yang menjelaskan tentang ilmu tidak mempunyai sifat spesifikasi antar ilmu umum dan ilmu agama. Maka keduanya sama-sama berupa ilmu. Akan tetapi kemanfaatan, ruang lingkup dan daya gunanya yang membedakan kedua ilmu tersebut. Seperti pepatahny orang bijak “ belajar ilmu agama tanpa ilmu pengetahuan umum maka akan buta, begitu juga belajar ilmu pengetahuan umum tanpa ilmu agama akan menjadi orang yang pincang.” Oleh sebab itu, diantara ilmu umum (duniawi ) dan ilmu agama ( ukhrawi )sama-sama penting dan berguna karena secara esensialnya kedua ilmu tersebut saling melengkapi antara satu dengan yang lain.
Akan tetapi, dalam perspektif dari mayoritas orang muslim dalam menginterpretasikan dalam hal ini ada perbedaan dari keduanya. Padahal, keduanya tersebut akan ada kemanfaatan dan kegunaan yang berbeda tempat dan waktunya. Dalam hal inilah, yang mana dalam perspektif yang berbeda maka, dalam mengaplikasikan serta mengamalkannya akan berbeda pula. Dengan adanya perbedaan dalam mendefinisikan, memberikan perspektif serta dalam mengaplikasikan akan menjadikan suatu kelamahan bagi kita dalam ilmu ( science) dan pengetahuan ( knowledge). Dengan adanya membedakan satu sama lain inilah akan menipiskan serta membuktikan kekurangan yang ada pada diri kita. Akan tetapi, kita tahu dan tidak sadar dan tidak mau melaksanakannya.
Perpaduan ilmu, pengetahuan dan sains akan menjadikan keharmonisan dan keselarasan serta keseimbangan dalm dunia pendidikan ( education world ). Maka antara Imtaq dan Iptek sangatlah melengkapi dalam dunia pendidikan. Karena dengan adanya perkembangan serta kemajuan dibidang ini (Imtaq dan Iptek ) juga akan dapat memajukan serta mengembangkan kwalitas sumber saya manusia pada daerah tertentu.
Allah dalam menciptakan segala sesuatu baik dari bentuknya, sifatnya, dan manfaat serta gunanya tidak ada yang tidak bermanfaat. Artinya segala ciptaan Allah ada manfaatnya baik manfaat yang secara cepat merasakanya ataupun manfaat yang belum teralisasikan.
3. Urgennya Ilmu Bagi Alhikmah
Perkembangan zaman semakin hari semakin bertambah, keberadaan lingkungan hari ini sudah berbeda dengan keberadaan hari kemarin dan hari esok. Semua ini dikarenakan adanya perkembangan ilmu dan pengetahuan serta alat-alat yang modern semakin cepat pula. Dalam tukisan ini tidak akan menjelaskan perkembangan zaman secara menyeluruh.
Pada tahun 90-an keberadaan tentang edukasi dalam Pesantern sangat konsen pada studi keislaman. Maksudnya mayoritas dan bahkan membudidaya bahwa para santri yang berada dipesantren dengan semagatnya yang gigih selalu menyibukkan diri dengan belajar dan terus belajar pada kitab tsurats. ( kitab kuning )mereka seakan tidak mau pisah dengan pelajar pesantrennya. Bahkan mereka yang selalu bersemangat mengklaim pada ilmu umum. Kalau menurut mereka ilmu umum itu tidak penting dan sedikit guna dan manfaatnya.karena menurut mereka ilmu umum itu hanya bersifat sementara. Artinya ilmu yang hanya untuk kehidupan didunia saja. Maka diasumsikan sebagai ilmu yang bersifat sementara dan ilmu yang tidak nafi( manfaat ). Mereka yang berpendapat hal tersebut karena lingkungan dan keberadaan setempat masih memprioritaskan salah satu ilmu saja. Maka secara ekstrim mereka mengklaim dan bahkan sedikit mendoktrin pada orang lain ataupun masyarakat yang lain.
Perspektif yang demikian bukan merupakan langkah dan pemikiran yang negative. Akan tetapi mereka mempunyai ideology yang demikian karena lingkungan secara menyeluruh juga mempengaruhinya. Sedikit kita menengok bahwa pada tahun 1990 dan sebelumnya yang mana pemerintahan masih dipegang oleh para tokoh Orde Baru. Yang mana mereka secara tidak langsung juga telah mengklaim adanya kemajuan serta perkembangan dari ilmu agama ( Pendidikan

Pesantren ). Oleh sebab itu, mereka yang belajar ilmu agama seakan-akan juga sedikit mempunyai perlawanan untuk mengantisipasi dan menangkal serangan.dan juga kalau kita lihat pada masa-masa tersebut pendidikan formal tingkatan dasar masih dalam tingkatan dasar pula. Artinya pada masa tersebut pendidikan dasar yaitu SD. Walaupun juga ada yang belajar ditingkat atasnya, akan tetapi program dari pemerintahan yaitu minimal berpendidikan SD ( sekolah Dasar ).
Dengan perspektif diatas maka diantara ilmu agama (ilmu Pesantren ) dan ilmu umum ( Ilmu sekolah ) ada perbedaan yang bertolak belakang. Seakan-akan kedua ilmu tersebut tidak bisa dikompromikan. Yang mana mayoritas dari masyarakat yang ada telah ada perbedaan antara anaknya yang belajar dipesantren dengan anaknya yang belajar disekolah.
Memasuki sekitar tahun 1994 mulailah sedikit ada perubahan yang mana dalam perspektif tentang ilmu sedikit tidak menjadi permasalahan. Akan tetapi,banyak tokoh-tokoh senior muslim daerah tersebut yang berkonsen pada dunia kepolitikan. (poloitic world) Pada waktu tersebut seakan-seakan jam`iah muslim daerah masih satu coordinator. Wadah jam`iah dan politik juga masih dalam satu wadah. Maka dalam mengkoorditor dalam kegiatan bentuk apapun masih mudah dan cepat. Dan juga pada waktu tersebut didunia pemerintahan agaknya sudah meningkatkan system kependidikan yang mana dulunya pendidikan dasar yaitu SD, maka mulai menginjak tahun-tahun ini, system pemerintahan pada bidang pendidikan sedikit digalakkan. pendidikan dasar yaitu SMP atau setingkatnya yang mana dulunya disebut dan dipublikasikan pada masyarakat umum yaitu “ Wajib Belajar Sembilan Tahun”. Dengan sedikit melihat dan memikirkan pentingnya sebuah pendidikan, maka sekitar tahun tersebut ( 1994 ) para santri mulai dianjurkan dan disarankan oleh Syekh K.H.Wahono ( Pengasuh Pesantren )untuk belajar dan menimba ilmu umum juga (melanjutkan sekolah ditingkat atasnya ). Disaat itu, juga sekolah yang menjadi agak berkembang yang mana banyak anaksantri yang melanjutkan sekolahnya. Bahkan mereka tidak memandang berapa lama mereka berhenti dalam pendidikan sekolahnya. Tahun berikutnya sedikit makin sedikit digalakan tentang anjuran tersebut. Artinya santri yang akan belajar dipesantren harus belajar juga disekolahan.

Ini merupaka sebuah alternative dan inisiatif dari syekh K.H.Wahono dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan pendidikan serta keilmuan para santri khusunya, dan juga, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana telah dikuti dalam Pembukaan UUD alinea keempat yang merupakan tujuan bangsa Indonesia. Selain itu, Syeh K.H.Wahono juga telah mengetahui secara global pada situasi dan kondisi yang akan dating. Beliau juga pernah mengatakan “ besuk santri-santri dadi lemah ora duwe doyo sebabe dewe`e ora duweni ilmu artine poro santri wes ora bobot koyo dene santri disik-disik. Mulakke wiwit sakiki santri kudu pinter neng bidang opo wahe.kanggo minterke santri salah siji yoiku ngaji sing suwe, sekolah sing duwur.”
Oleh sebab itu, para santri mayoritas juga belajar di pendidikan formal. Maka dengan wacana tersebut, santri-santri yang belajar dipesantren juga telah bergelut dengan ilmu-ilmu umum yang ada disekolahan. Ini membuktikan sebuah langkah bahwa pentingnya sebuah ilmu akan sangat berarti. Hal ini bukan berarti akan menghilangkan daya kesalafan yang ada pada pesantren tersebut. Tapi, merupakan pengembangan serta kemajuan bagi para santri supaya tidak akan buta tentang ilmu umum. Walaupun dengan adanya anjuran belajar dipendidikan formal, pendidikan pesantren tidak tertindas. Dalam arti dalam meningkatkan ilmu keagaman yang ada dipesantren tetap eksis baik dalam segi pembelajaran maupun dari segi yang lainnya.
4. Alhikmah Dan Ma`arif
Dengan wacana dan orientasi yang cukup jelas dan bersifat jauh alternative yang dilakukan dalam rangka meningkatnya ilmu agama-agama khususnya pengembangan di bidang pendidikan di alhikmah dalam tema meningkatkan kwalitas dan kwantitas santri-santri dan penerus alhikmah, maka didirikanlah sebuah lembaga pendidikan formal yang setingkat dengan pendidikan menengah. Yaitu Sekolah Menengah Islam ( SMP Islam ) yang berada didaerah tesebut. Awalnya beridrinya ini dalam rangka untuk mengembangkan generasi-generasi penerus Ma`arif didaerah Sragen khususnya. Dalam mendirikan pendidikan formal ini peran dari tokoh-tokoh alhikmah sangat dominan salah satunya yaitu : K.H Wahono sendiri yang pada saat itu sangat aktif dalam langkah dari al-ma`arif. Dan pada saat itu, alhikmah menjadi center dalam lembaga Ma`arif khususnya. Maka tidak salah jika pendidikan formal tersebut didirikan didaerah tersebut. Dan juga, umat yang simpatisan pada alhikmah tidak sedikit. Selain itu, alhikmah juga menjadi sorotan dari pesantren lain yang ada dibawah orang-orang Ma`arif. Walaupun tidak ada kompetisi dan tidak melahirkan kompetisi alhikmah sangat dominan dari pesantren yang lainnya bukti kecilnya banyak para kyai yang telah menyempatkan dirinya untuk mengajar di alhikmah.
Dalam mendirikan SMP Islam tersebut masih banyak kekurangan baik dari team pengajar, kwantitas murid dan juga fasilitasnya yang sangat sederhana. Akan tetapi, tahun semakin tahun meningkat dengan adanya pengaruh yang sangat eksis pada saat itu. Bahakan orang yang tak kenal alhikmahpun menjadi tahu dan ingin merasakan kehidupan di bawah alhimah. Dan juga team pengajarnya banyak yang direkrut dari kalangan luar Ma`arif. Dikeranakan pada saat itu Ma`arif belum mempunyai orang-orang yang sekiranya mampu dalam dunia pendidkan formal. Maka disaat itu, berbicara tentang ma`arif pasti tidak lepas dari alhikmah. Karena hanya alhikmahlah yang menjadi tulang punggung Ma`arif. Maka pendidikan formal yang didirikan Ma`arif dengan alhikmah merupakan pendidikan yang pertama kalinya didirikan oleh Lembaga Ma`arif Sragen yang setingkat pendidikan menengah. Dan juga, peran alhikmah yang eksesif tersebut menjadikan mudah untuk Lembaga Ma`arif dalam merekrut masyarakat. Maka tidak lama kemudian banyak masyarakat yang telah memandang secara positif pada Ma`arif dan juga pada alhikmah.
Semua itu terbukti dengan adanya segala kegiatan yang pada kedua lembaga tersebut baik dari Ma`arif maupun dari Alhikmah. Contoh kecil ketika diadakan Akhirussanah dipesntren banyaknya hal tentang keintegritasan antara kedua lembaga. Dan juga pada waktu diadakan perpisahan kelas tiga dari sekolahan Ma`arif (tahun lulusan 1997) antara alhikmah dan lembaga tersebut ada solidaritas yang masih kuat ini menunjukkan antara kedua lembaga tersebut sejalan seiring dengan keharmonisannya. Dikarenakan orang yang mengelola masih banyak yang berjiwa alhikmah.

Reformasi
1. Pengertian Reformasi
Didalam kamus ilmaiyah yang dikarang oleh Dahlan Albarry dijelaskan bahwa Reformasi berarti perubahan, perbaikan dan pembaharuan yang mengacu pada kemajuan disegala bidang.
Dengan adanya definisi tersebut maka makna dari reformasi sangatlah luas. Yang terpenti secara esensinya reformasi mempunyai orientasi untuk memperbaiki dan memperbaharui sesuatu supaya dapat dikatakan sebagai kemajuan.

2. Alhikmah dimassa awal Reformasi
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, tekhnologi serta pemikiran manusia juga akan mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman. Karena salah satu factor adanya perkembangan dan kemjuan zaman disebabkan berkembang dan majunnya manusia dalam pikiran yang didukung oleh tekhnologi yang canggih. Maka tidak bisa dipungkiri bahwa manusialah yang secara realita adalah pelaku primer dalam kemajuan zaman.
Dengan adanya perkembangan yang ada diberbagai Negara menjadikan kompetatif dalam rangka mengembangkan dan memajukan dari Negara-negara tersebut. Negara Indonesia yang dikatakan sebagai Negara yang baru berkembang juga sedikit demi sedikit akan mengalami pembahruan seperti halnya Negara lain yang sudah maju. Maka dengan adanya pemikiran-pemikiran dari rakyat Indonesia yang sedikit berubah.
Memasuki era ang penuh persangaingan yang kompetatif ini, masyarakat maupun lembaga juga saling berkompetisi dalam memajukan kwalitasnya. Apalagi dalam bidang pendidikan yang semakin ketat kompetisinya. Maka dalam rangka memajukan kwalitas ini setiap unit pendidikan akan terus bersaing. Oleh sebab itu, dimasa ini pesantren alhikmah memulai revivalisnya dalam meraih kwalitas bagi para santrinya.

















kriSis viGur
N
egara kita telah merdeka sudah setengah abad lebih. Sudah enam kali pergantian Presiden di Negara kita. Akan tetapi, negara kita belum merasakan manisnya kemerdekaan yang sebenarnya. Karena semua orang yang berkuasa di Singgasana negara belum sepenuhnya mempunyai rasa nasionalisme pada negara. Apalagi untuk perkembangan dan kesejahteraan rakyat yang tercinta di negeri ini.Walaupun mereka pada awalnya, secara lahiriah seakan-akan juga berbuat untuk Negara. Akan tetapi, dibalik itu mereka berbuat hanyalah mendapatkan penguasa semata. Maka ketika penguasa sudah didapatkan mereka ingin menguasai yang mana tidak menengok siapa yang dikuasai dan apa yang dibutuhkan oleh orang-orang yang dikuasai. Apakah ini jiwa sang pemimpin….???
Negeri yang penuh ketragisan ini seakan-akan mengeluarkan air mata yang tak terbendungkan karena sejak dulu negeri selalu menjadi saksi bisu yang diperbuat oelh para dhulama (para penganiaya ) yang mana berdampak pada rakyat yang akan ketinggalan pada segala-galanya.
Negara kita ini sudah dipimpin beraneka ragam pemimpin mulai dari pemimpin yang militeris, tokoh ulama, orang yang terkenal tehnologinya dan juga sudah sampai dipimpin seorang wanita. Terus siapa yang belum berkuasa……??.
Pada era orde lama dan orde baru yang sekiranya berbuat penuh yang didamkan oleh rakyat-rakyat kecil adalah dewan eksekutif ( pelaksana/ Presiden). Akan tetapi, mereka yang dipercaya oleh rakyat tidak sepenuhnya untuk mereka.
Memasuki era reformasi banyak perubahan dikalangan pemerintahan negeri ini yang mana banyak wakil-wakil rakyat yang selanjutnya dipercaya oleh rakyat untuk memimpin Negeri ini. Akan tetapi, mereka tidak lama juga dipermasalahkan atas amanat yang ada dijiwanya. Maka tidak lama juga, banyak wakil-wakil yang di rengkarnasai. Masihkah rakyat mempercayai pada wakil-wakilnya yang tidak kuat membawa amanat rakyat…………………?????.Rakyat sudah beberapa tahun sudah merasakan kepahitan di Negeri ini. Seharusnya, rakyat sudah gak sabar menunggu pemimpin yang yang diimpikan yang dapat memajukan dan mensejahterakan rakyat. Apakah memang pemilu hanyalah sebagai washilah untuk berebutan singgasana di Negeri ini………???
Ternyata, negeri kita masih dilanda krisis yang sangat akbar yaitu Krisis Vigur Pemimpin. Pada awal tahun 1998, negeri sudah mulai merasakan Krisisnya ekonomi yang mana berdampak besar pada rakyat kecil. Akan tetapi, sekarang ini malah dilanda krisis Vigur pemimpin yang berdampak tidak hanya pada rakyat tetapi juga keadaan negeri ini. Sampai kapan kita menemukan Vigur yang sebenarnya……………????

Al-Hikmah Is Filsafat
Apa arti sebuah nama……..??? what the meaning of name…….???opo artine mung sak jeneng…..?? ?( B.Jawa) ape arti sebuah aden……??? (B.Bali)
مـا مـــــعناه من الاســـــــــم.......؟؟؟؟
Pernyataan tersebu ternyata juga mengandung arti yang sangat subtansial. Akan tetapi, mayoritas tidak mengatahuinya yang mana disebabkan tak ada kecenderungan pada sebuah nama. Perkembangan dan kemajuan negera Eropa dan negera maju yang lain ternyata sedikit juga tak lepas pada mereka yang menggeluti akan filsafatnya. Tak heran jika sebelum masehi banyak tokoh filosof yang terkenal seperti halnya Socrates, Aristoteles dan masih banyak yang bergelut dalam dunia kefilsafatan.
Selain itu, pada masa keemasan Islam dimasa Abbasiyah terutama pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid banyak para filosof yang telah berhasil melahirkan teori-teori yang handal, seperti halnya Ibnu Rusyd ( Averious ), Ibnu Sina (Aveciena), al-Farabi, al-Ghazali (w.1111.H) dan lainya.
Dalam Al-Qur`an (an_nahl :125, al- Qhashas :14, shaad: 20,) dijelaskan bahwa alhikmah adalah filsafat.maka antara alhikmah dengan filsafat mengandung arti sama. Maka dengan kemiripan kedua arti tersebut, menjadikan sebuah motivasi untuk mengembangkan keberadaan padanya.
Dengan menengok wacana tersebut, ternyata alhikmah sangat efektif untuk dijadikan sebuah nama. Karena walaupun sekecil nama itu akan menjadikan sebuah motivasi dalam hal tersebut yang mana dengan sebuah nama ternyata orang yang memberikan nama mempunyai visi misi yang baik untuk masa yang akan datang. Akan tetapi, orang lain tidak menyadari dan bahkan tidak mengerti maksud dari sebuah nama tersebut.
Ditelatah jawi tengah, yaitu bagian utara bengawan solo banyak pesantren yang telah berdiri. Pesantren tersebut adanya pesantren yang hanya mendidik alqur`an saja, ada pesantren yang mendidik ilmu-ilmu salaf dan al-Qur`an. Mereka dengan semangat li i`la kalimatillah tidak berhenti-hentinya mengembangkan dan memajukan pesantren dalam rangka mencerdaskan kwalitas santri sebagai tunas-tunas yang tumbuh dan berkembang untuk masa depan.
Dalam rangka inilah, Al-hikmah tak akan berhenti-henti memajukan santri-santri sebagai tunas penerus ulama yang akan datang. Selain itu, secara nasionalis juga bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana dikutip dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada Alenia IV.
Maka langkah yang diinjakkan yaitu mereka yang belajar dialhikmah haruslah berani bergelut dengan dunia ilmu (Science) baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu agama. Dua ilmu sangatlah urgen dan saling menguntungkan dan melengkapi. Sebagaimana dijelaskan pada Sabda Rasulullah SAW yang arti carilah ilmu dari lahir sampai mati. Secara radikal, kata ilmu dalam hadits tersebut tidak dispesifikasikan (dikhususkan) akan tetapi, kata tersebut huruf AL –nya mempunyai arti (menyimpan) makna kully ( seluruh ). Maka tak ada perbedaan diantara beberapa ilmu selagi ilmu tersebut dapat bermanfaat.
Mayoritas para filosof muslim pada masa keemasan juga telah menimba ilmu (science) dan pengetahuan (knowlegde) pada orang eropa seperti halnya Negara Spain, Turky dan Negara-negara lain. Mereka juga mempelajari pengetahuan para filosof terdahulu. Dengan mempelajarinya mereka dapat mengimplementasikan pengetahuannya dalam rangka mengembangankan dan memajukan negaranya. Maka tak heran jika pada masa tersebut Islam sangat maju dibandingkan masa-masa sebelumnya. Kemajuan Islam pada saat itu juga tidak lepas dari pemikir-pemikir muslim yang telah memberikan kontribusi ilmiahnya pada Negara Islam.
Alhikmah selain merupakan sebuah identitas juga merupakan motivator dalam benak setiap personal yang ada di komunitas tersebut. Maka alhikmah ini menjadi hal yang sangat signifikan dalam komunitas masyarakat dalam rangka meningkatkan dan mencerdaskan masyarakat.
Seseorang jika ingin menjadi pprofesional dan intelektual mungkin tak akan melupakan para filosof yang terdahulu. Karena seorang pemikir akan lebih cepat melakukan pembaharuan dalam masyarakat dibandingkan seorang matrealis yang selalu mengandalkan kekayaannya.
Dengan adanya maqasyid (tujuan ) yang sangat mulia ini, alhikmah tak akan henti-hentinya mencerdaskan tunas-tunas ulama dan bangsa dengan berbagai metodologi dalam rangka menjadikan profesionalitas dan intelektualitas yang akan dapat melakukan pembaharuan yang sangat signifikan pada masyarakat.

Tuesday, November 3, 2009

urgensi pernikahan

Allah dalam menciptakan makhluknya selalu berpasang-pasangan. Manusia yang menjadi makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna juga diciptakan berpasangan. Hal ini, merupakan indicator bahwa berpasang-pasangnya manusia juga salah satu suunatullah. Berpasanganya anatar manusia satu dengan yang lainnya ini selanjutnya disebut sebagai pernikahan. Pernikahan inilah yang salah satu yang membedakan antara manusia sebagai makhluk Tuhan dengan yang lainnya. Maka sangat diperlukan dalam pernikahan itu berbagai aturan-aturan dalam pernikahan, tidak hanya sekedar menjalin hubungan, akan tetapi lebih dikuatkan jalinan hubungannya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah dalam Surat ar-Ruum Ayat 21 yang berbunyi:
“Diantara tanda-tanda kebesaran Tuhan adalah bahwa dia telah menciptakan pasangan bagi kamu dari bahan yang sama agar kamu menjadi tenteram bersamanya. Dia menjadikan kamu berdua saling menjalin cinta (mawadah warohmah) pelajaran yang berharga bagi orang-orang yang berfikir.” (Q.S. Al Rum: 21)
Pernikahan merupakan salah satu kebutuhan umat manusia. Pernikahan juga merupakan salah satu sunnah Rasul yang mana para nabi sebelum Nabi Muhammad juga melakukan pernikahan. Bahkan, dari golongan selain islam, pernikahan juga sangatlah dianjurkan.oleh sebab itu, pernikahan sangatlah urgen dalam kehidupan umat manusia.
Dengan adanya pentingnya suatu pernikahan, maka dari masa dahulu sampai sekarang, setiap manusia membutuhkan nikah. Akan tetapi, pernikahan dari masa ke masa aturannya sangtlah berbeda-beda. Maka tidak heran jika sutu pernikahan ini mengandung nilai sakral spiritual yang sangat tinggi. Hal ini, mengindikasikan bahwa akad nikah merupakan salah satu akad antar manusia yang mempunyai nilai yang sangat kuat. Oleh karena itu, pada setiap agama bahkan setiap adat akad pernikahan mempunyai aturan dan tradisi yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan inilah, pernikahan menjadi hal yang sangat subtansial dalam kehidupan manusia.
Melihat dengan adanya perbedaan dalam aturan dan tradisi dalam akad nikah pada setiap waktu, daerah dan bahkan dalam agama, maka dapat menarik perhatian untuk dipelajari. Sebenarnya, jika dalam hokum islam akad pernikahan sudah diatur dalam Al-Qur`an dan as-Sunnah mulai dari masalah rukun pernikahan sampai masalah syarat sahnya pernikahan.
Akan tetapi, didalam akad pernikahan itulah pada mayarakat jawa khususnya, mayoritas terdapat berbagai tradisi yang mana dalam hokum islam tidak dijelaskan, seperti halnya pembacaan syahadat yang dilakukan oleh orang yang menikahkan (wali, maupun pengganti wali/naibul wali) yang kemudian ditirukan oleh kedua belah pihak yang dinikahkan (calon suami-isteri), dan juga seperti berjabat tangan antara orang yang menikahkan dengan orang yang dinikahkan.